GPS Tracker untuk Alat Berat : Memudahkan Pemantauan dan Efisiensi Biaya Operasional Bisnis
By admin
2024-08-02 21:45:03
GPS Tracker Untuk Alat Berat: Memudahkan Pemantauan dan Efisiensi
Biaya Operasional Bisnis. Bagi beberapa bisnis, alat berat seperti
traktor, forklift, excavator, bulldozer, hingga crane menjadi kendaraan
operasional bahkan menjadi yang utama. Namun, sulitnya memantau aktivitas dan
efisiensi alat berat menyebabkan banyak bisnis harus mengalami pembengkakan
biaya operasional dan merugi hingga ratusan juta.
Penyebab Biaya Operasional Membengkak
Belum adanya manajemen armada yang memadai menyebabkan sulitnya
mengontrol aktivitas alat berat dan menjadi sumber pembengkakan biaya
operasional. 3 penyebab pembengkakan biaya operasional yang sering terjadi
seperti:
1. Biaya Tak Terduga
Biaya perbaikan untuk kerusakan alat berat akibat pemakaian hingga
pekerjaan yang tidak sesuai timeline sehingga muncul biaya tambahan.
2. Pemborosan Anggaran
Jika diakumulasi, durasi dan frekuensi aktivitas kendaraan seperti
parkir yang tinggi dapat menyebabkan pemborosan anggaran.
3. Penggelapan
Risiko penggelapan sparepart, jam kerja, hingga alat berat itu sendiri
dapat menyumbang pembengkakan biaya operasional yang tinggi.
GPS Tracker untuk Alat Berat
Tak hanya untuk kendaraan pribadi seperti motor dan mobil, GPS tracker
juga bisa dipasang di jenis kendaraan lainnya termasuk alat berat. Namun, belum
semua GPS tracker memiliki fitur yang canggih, lengkap, dan mendukung kebutuhan
bisnis sehingga banyak perusahaan yang sudah menggunakan GPS Tracker namun
kecewa karena kebutuhannya tidak terpenuhi.
Solusi yang Ditawarkan oleh GPS.id
Tak hanya menyediakan pilihan tipe yang bisa disesuaikan dengan
kebutuhan dan jenis kendaraan, GPS.id juga menawarkan beragam solusi termasuk
untuk kebutuhan bisnis yang menggunakan alat berat sebagai kendaraan
operasionalnya.
1. Fitur Lengkap
Selain fitur utama seperti lacak lokasi dan matikan mesin dari jarak
jauh, GPS.id juga punya fitur advance untuk kebutuhan bisnis, seperti:
a. Geofence
Memberikan fleksbilitas untuk mengatur dan membatasi area kerja alat
berat sehingga aktivitas operasional lebih efisien dan meminimalisir risiko
pembengkakan biaya operasional akibat alat berat yang berooperasi di luar area
kerja.
b. POI
Selain mengatur area kerja alat berat, pemilik bisnis juga bisa membuat
titik lokasi penting dan dapat dipantau berapa kali alat berat melewat titik
lokasi tersebut.
c. Alarm dan Notifikasi
Notifikasi dan alarm akan langsung dikirimkan ke aplikasi maupun
dashboard secara real-time saat terjadi aktivitas tertentu misal masuk atau
keluar area geofence, alat berat melewati titik POI, hingga saat alat berat
dikemudikan dengan cara berbahaya.
2. Support Open API Tanpa Biaya Tambahan
Integrasikan seluruh data dan laporan dari GPS.id ke sistem internal
perusahaan sehingga proses pelaporan dan pendataan efisiensi alat berat menjadi
lebih mudah tanpa biaya tambahan.
3. Laporan Perjalanan Lengkap
Tak hanya fitur yang canggih, GPS.id juga menyediakan laporan perjalanan
dan aktivitas yang lengkap serta mudah diakses baik melalui aplikasi maupun
desktop. Laporan perjalanan ini juga bisa diakses tanpa biaya tambahan lagi.
Beberapa laporan yang bisa digunakan untuk melihat efisiensi alat beratmu
antara lain:
a. Stop Report
Laporan durasi, frekuensi, hingga lokasi dimana alat berat berhenti.
Laporan ini berguna untuk memantau produktivitas alat berat selama jam kerja.
b. Mileage Report
Jarak tempuh alat berat saat beroperasi bisa dengan mudah dilihat
melalui laporan yang disediakan oleh GPS.id. Dengan data ini, pemilik bisnis
dapat mengontrol efisiensi alat berat selama jam kerja.
c. Hourmeter Report
Durasi mesin alat berat menyala maupun mati selama jam kerja terdata
dengan lengkap dan rapi sehingga pemilik bisnis dapat dengan mudah memantau
apakah alat berat telah beroperasi sesuai prosedur dan memastikan
produktivitasnya selama jam kerja.
Dengan all-in-one solution yang ditawarkan GPS.id, efisiensi dan
manajemen alat berat untuk kegiatan operasional jadi makin mudah sehingga
kerugian ratusan juta karena pembengkakan biaya operasional dapat dihindari.